Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Juli 2011

#18 The "Fatal Flaw" question (Answer an Interview Questions)

#18 The "Fatal Flaw" question (Answer an Interview Questions)

TRAPS: If an interviewer has read your resume carefully, he may try to zero in on a “fatal flaw” of your candidacy, perhaps that you don’t have a college degree…you’ve been out of the job market for some time…you never earned your CPA, etc. A fatal flaw question can be deadly, but usually only if you respond by being overly defensive.

BEST ANSWERS: As every master salesperson knows, you will encounter objections (whether stated or merely thought) in every sale. They’re part and parcel of the buyer’s anxiety. The key is not to exacerbate the buyer’s anxiety but diminish it. Here’s how…

Whenever you come up against a fatal flaw question:

  1. Be completely honest, open and straightforward about admitting the shortcoming. (Showing you have nothing to hide diminishes the buyer’s anxiety.)
  2. Do not apologize or try to explain it away. You know that this supposed flaw is nothing to be concerned about, and this is the attitude you want your interviewer to adopt as well.
  3. Add that as desirable as such a qualification might be, its lack has made you work all the harder throughout your career and has not prevented you from compiling an outstanding track record of achievements. You might even give examples of how, through a relentless commitment to excellence, you have consistently outperformed those who do have this qualification.

Of course, the ultimate way to handle “fatal flaw” questions is to prevent them from arising in the first place. You will do that by following the master strategy described in Question 1, i.e., uncovering the employers needs and them matching your qualifications to those needs.

Once you’ve gotten the employer to start talking about his most urgently-felt wants and goals for the position, and then help him see in step-by-step fashion how perfectly your background and achievements match up with those needs, you’re going to have one very enthusiastic interviewer on your hands, one who is no longer looking for “fatal flaws”.

Rabu, 20 Juli 2011

#17 What are your outside interests? (Answer an Interview Questions)

#17 What are your outside interests? (Answer an Interview Questions)

TRAPS: You want to be a well-rounded, not a drone. But your potential employer would be even more turned off if he suspects that your heavy extracurricular load will interfere with your commitment to your work duties.

BEST ANSWERS: Try to gauge how this company’s culture would look upon your favorite outside activities and be guided accordingly. You can also use this question to shatter any stereotypes that could limit your chances. If you’re over 50, for example, describe your activities that demonstrate physical stamina. If you’re young, mention an activity that connotes wisdom and institutional trust, such as serving on the board of a popular charity.

But above all, remember that your employer is hiring your for what you can do for him,
not your family, yourself or outside organizations, no matter how admirable those
activities may be.

Selasa, 19 Juli 2011

°•(>̯┌┐<)•° :: PHP Framework - Pilih mana yaaa ??? (˘⌣˘)ε˘`)

°•(>̯┌┐<)•° :: PHP Framework - Pilih mana yaaa ??? (˘⌣˘)ε˘`)

Code Igniter

CodeIgniter is a powerful PHP framework with a very small footprint, built for PHP coders who need a simple and elegant toolkit to create full-featured web applications. If you’re a developer who lives in the real world of shared hosting accounts and clients with deadlines, and if you’re tired of ponderously large and thoroughly undocumented frameworks

Choose Me If :

  • You want a framework with a small footprint.
  • You need exceptional performance.
  • You need broad compatibility with standard hosting accounts that run a variety of PHP versions and configurations.
  • You want a framework that requires nearly zero configuration.
  • You want a framework that does not require you to use the command line.
  • You want a framework that does not require you to adhere to restrictive coding rules.
  • You are not interested in large-scale monolithic libraries like PEAR.
  • You do not want to be forced to learn a templating language (although a template parser is optionally available if you desire one).
  • You eschew complexity, favoring simple solutions.
  • You need clear, thorough documentation.

Zend Framework

Zend Framework is an open source, object oriented web application framework for PHP 5. Zend Framework is often called a ‘component library’, because it has many loosely coupled components that you can use more or less independently. But Zend Framework also provides an advanced Model-View-Controller (MVC) implementation that can be used to establish a basic structure for your Zend Framework applications.

Cake PHP

CakePHP is a rapid development framework for PHP that provides an extensible architecture for developing, maintaining, and deploying applications. Using commonly known design patterns like MVC and ORM within the convention over configuration paradigm, CakePHP reduces development costs and helps developers write less code.

sedikit bertanya gambar apa di atas ? ini saya ambil dari http://framework.zend.com, secara umum cara kerja dari sebuah PHP framework ada seperti gambar diatas, dimana ada kerjasama dari 4 faktor besar, yaitu User –> View –> Controller –> Model.

Apakah sama dengan CMS ? tentu berbeda, karena CMS menurut saya ada hasil dari pengolahan yang dibentuk oleh Framework, meskipun pada dasarnya pembuatan website dengan menggunakan CMS akan lebih banyak mempersingkat waktu.

Jika dengan CMS maka Anda tinggal menjalankan saja tidak perlu lagi memikirkan untuk menulis kode program sendiri, tetapi tidak demikian dengan framework. Menggunakan framework kita masih harus menulis kode, bedanya kode-kode yang kita tulis harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang kita gunakan. Memang konsekuensinya kita harus belajar lagi lingkungan pengembangan berdasarkan framework yang kita gunakan, tetapi hal itu akan terbayar setelah kita menguasai dan bisa menggunakan framework tersebut. Contoh PHP Framework ialah CakePHP, Zend Framework, Symfony, Prado, CodeIgniter.

Walaupun sudah ada CMS yang bisa Anda temui tutorial dan bukunya serta mungkin anda bisa mempelajari CMS tersebut, namun kenyataannya CMS hanya bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang terbatas saja dan Anda ‘terpatrun’ dengan apa yang disediakan oleh CMS tersebut secara sistem yg sudah ada dan tampilan. Inilah perbedaan besar antara ‘belajar secara instan dari buku’ dengan ‘belajar dari nol untuk menjadi programmer’. Programmer biasanya mempunyai logika/ algoritma pemrograman dan tentunya bahasa pemrograman yang dia kuasai untuk mengutak-atik dapur file PHP, CSS, Javascript dan databasenya Tongue out he3x…1-0 ( Maklum, saya agak sensi nih dgn buku2 yang beredar dengan tambahan judul : instan…instan…, karena saya belajar sebagai programmer tidak ada yang instan..semua butuh waktu). Maka dari itu, mau tidak mau, Anda yang sudah bisa menguasai CMS pun, membutuhkan programmer untuk menangani ‘jeroan-jeroan’ di dalam web CMS tersebut.

Kemudian Framework sendiri itu apa ??

Pengertian Framework.

Artikel di bawah ini saya ambil dari http://antonifs.wordpress.com/2008/12/31/framework/

Framework dalam kacamata saya(penulis dari artikel tersebut), saya artikan sebagai pola kerja dalam menyelesaikan suatu tugas, yang dalam pola kerja tersebut disusun sedemikian rupa (secara umum) agar ke depan konsep ini bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas yang berbeda dalam sebuah koridor yang sama.

Saya persempit artikel saya pada framework dalam dunia ilmu komputer(”computer science”). Framework di sini lebih gampangnya di artikan sebagai kumpulan dari library(Class) yang bisa di turunkan, atau bisa langsung dipakai fungsinya oleh modul-modul atau fungsi yang akan kita kembangkan.

Contoh :

Di dalam Framework tersedia library “Pagination“ misalnya, yang mana dalam class tersebut terdapat fungsi yang memberikan nilai balik(return) link ke halaman berikutnya, sebelumnya, awal, akir dll. nah dalam pengembangan system kita bisa menggunakan class Pagination ini untuk semua proses yang membutuhkan adanya Pagination. ini adalah sebagian kecil dari contoh library yang di sediakan oleh framework.

Namun framework sendiri kelebihan utamanya bukan dari seberapa banyak library yang di sediakan, meski hal itu tentunya akan sangat membantu proses development. Kelebihan yang bisa kita ambil dari framework adalah kerangka kerja dari framework tersebut dalam menyelesaikan modul-modul yang dikembangkan sehinga mengeluarkan sebuah metode pekerjaan yang lebih effisien, lebih rapi, lebih bersifat general, dan lebih homogen.

Kekurangan Framework

Kekurangan framework ? menurut pendapat saya tidak ada. Namun pemilihan framework yang salah akan menjadi bencana.

Kelebihan dari Framework

Di atas saya sudah sedikit menyingung tentang kelebihan dari framework. Karena menurut saya akan terasa lebih mudah menjelaskan sesuatu dengan memberitahukan manfaat dari apa yang kita jelaskan.

Pertama kelebihan dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah applikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan system yang dilakukan secara team. Semua anggota di wajibkan untuk memahami dari pola kerja framework tersebut selebihnya anggota team hanya mempelajari proses bisnis yang di kehendaki oleh system untuk kemudian di tuangkan kedalam framework tersebut. Dalam artian setiap orang harus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan applikasi tersebut.

Kedua dengan memakai framework akan menghemat waktu pengerjaan suatu applikasi, karena setiap anggota sudah memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal ini misalnya semakin banyak library yang ada semakin mempercepat anggota untuk menemukan solusi karena tidak setiap anggota harus membuat Class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.

Berikutnya Team tidak akan di susahkan dengan adanya perputaran anggota dalam artian jika ada anggota yang tidak bisa melanjutkan lagi pekerjaannya anggota yang lain bisa meng-cover kekosongan tersebut. Bayangkan jika setiap modul yang dikembangkan mempunyai logika yang berbeda tentunya akan memakan waktu yang banyak untuk proses pemahan akan system tersebut.

Kesekian-kalinya dengan adanya framework akan menjaga integritas dari modul-modul yang dikembangkan. Tentunya hal ini juga tergantung dari metode yang dikembangkan sendiri. framework hanya membantu dan memungkinkan/mempermudah proses integrasi, tidak berarti dengan adanya framework system otomatis akan ter-integrasi. Dan masih ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh framework.

Pemilihan Framework

Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam memilih framework :

Pertama Documentasi dari framework itu sendiri. Documentasi sangat penting adanya mengingat pada umumnya tidak banyak orang/perusahaan yang membuat framework sendiri dalam membuat applikasi. Nah maka dari itu kita akan sangat tergantung dengan documentasi yang di sediakan oleh framework yang kita pilih.

Berikutnya kesesuaian framework tersebut dengan applikasi apa yang hendak kita kembangkan. Mengambil filosofi “tidak perlu membunuh nyamuk dengan meriam”. artinya sebaiknya kita memilih framework dengan fasilitas yang pas dengan kebutuhan kita.

Berikutnya lagi perhatikan standar2 standart framework yang ada, misalkan apakah framework tersebut MVC, apakah framework tesebut mendukung versi sekian, apakah mendukung templating dll. Semakin banyak hal yang di support oleh framework tersebut semakin baik. Karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas dari software yang dikembangkan.

Berikutnya, adalah faktor kemudahan. Tentunya ini sangat tergantung dari sumberdaya yang ada. Standart kemudahan sangat sulit di ukur karena ini berhubungan dengan minat seseorang akan sesuatu. Namun melirik keatas berdasarkan documentasinya kita bisa mengira2 pola kerja framework tersebut.

Kesimpulan : Dengan adanya framework akan sangat membantu proses penyelesaian pekerjaan didukung oleh analisa sistem yang baik dan pertimbangan sumberdaya yang ada.

KLIK DISINI UNTUK PERBANDINGAN JENIS PHP FRAMEWORK

Kamis, 07 Juli 2011

#16 Tell me about a situation when your work was criticized. (Answer an Interview Questions)

#16 Tell me about a situation when your work was criticized. (Answer an Interview Questions)

TRAPS: This is a tough question because it’s a more clever and subtle way to get you to admit to a weakness. You can’t dodge it by pretending you’ve never been criticized. Everybody has been. Yet it can be quite damaging to start admitting potential faults and failures that you’d just as soon leave buried.

This question is also intended to probe how well you accept criticism and direction.

BEST ANSWERS: Begin by emphasizing the extremely positive feedback you’ve gotten throughout your career and (if it’s true) that your performance reviews have been uniformly excellent.

Of course, no one is perfect and you always welcome suggestions on how to improve your performance. Then, give an example of a not-too-damaging learning experience from early in your career and relate the ways this lesson has since helped you. This demonstrates that you learned from the experience and the lesson is now one of the strongest breastplates in your suit of armor.

If you are pressed for a criticism from a recent position, choose something fairly trivial that in no way is essential to your successful performance. Add that you’ve learned from this, too, and over the past several years/months, it’s no longer an area of concern because you now make it a regular practice to…etc.

Another way to answer this question would be to describe your intention to broaden your master of an area of growing importance in your field. For example, this might be a computer program you’ve been meaning to sit down and learn… a new management technique you’ve read about…or perhaps attending a seminar on some cutting-edge branch of your profession.

Again, the key is to focus on something not essential to your brilliant performance but
which adds yet another dimension to your already impressive knowledge base.